Halaman

Senin, 06 Januari 2025

ALAT MUSIK TRADISIONAL SAPE




Sape (Sampe, Sampek, Sampeh, Sapeh) adalah sebuah alat musik tradisional dari beberapa sub suku Dayak, yang tinggal di rumah-rumah panjang di sepanjang sungai Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat dan Sarawak. Asal usul Sape adalah daripada Usun-Apau, Sarawak, Malaysia di mana asal usul Kaum Kenyah. Kemudian, Sape ini dikembangkan kepada suku-suku Orang Ulu yang lain seperti Kayan. Sape diukir dari sebuah batang kayu tunggal, dengan beberapa alat musik berukuran mencapai lebih dari semeter. Alat musik ini berjaya dibangunkan oleh Tusau Padan dan dipopularkan oleh artis-artis dari Sarawak, Malaysia seperti Alena Murang, Jerry Kamit, At Adau, Sada Borneo dan Tuku Kame' ke peringkat luar seperti Portugal, Amerika dan China. Album Sape diproduksi di Studio LUH Production di Sarawak dan memiliki album musik tradisi terbanyak seterusnya menjadi catatan sejarah buat Sape. Di Indonesia, Sape dipopulerkan oleh Uyau Moris, Thambunesia, Baby Borneo dan seniman lokal Kalimantan lainnya.


ALAT MUSIK TRADISIONAL REBAB


 


Rebab (Arab الربابة atau ربابة - "busur (instrumen)"), juga rebap, rabab, rebeb, rababah, atau al-rababa) adalah jenis alat musik senar yang dinamakan demikian paling lambat dari abad ke-8 dan menyebar melalui jalur-jalur perdagangan Islam yang lebih banyak dari Afrika Utara, Timur Tengah, bagiandari Eropa, dan Timur Jauh. Beberapa varietas sering memiliki tangkai di bagian bawah agar rebab dapat bertumpu di tanah, dan dengan demikian disebut rebab tangkai di daerah tertentu, tetapi terdapat versi yang dipetik seperti kabuli rebab (kadang-kadang disebut sebagai robab atau rubab).
Ukuran rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup dalam suatu membran seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher panjang terpasang. Ada leher tipis panjang dengan pegbox pada akhir dan ada satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada. Alat musik ini dibuat tegak, baik bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya biasanya lebih melengkung daripada biola.

Rebab, meskipun dihargai karena nada suara, tetapi memiliki rentang yang sangat terbatas (sedikit lebih dari satu oktaf), dan secara bertahap diganti di banyak dunia Arab oleh biola dan kemenche. Hal ini terkait dengan instrumen Irak, Joza, yang memiliki empat senar.

Pengenalan rebab ke Eropa Barat telah mungkin bersamaan dengan penaklukan Spanyol oleh bangsa Moor, di Semenanjung Iberia. Namun, ada bukti adanya alat musik ini pada abad ke-9 juga di Eropa Timur: ahli geografi Persia abad ke-9 Ibnu Khurradadhbih mengutip lira Bizantium (atau lūrā) sebagai alat musik busur khas Bizantium dan setara dengan rabāb Arab.


ALAT MUSIK TRADISIONAL KOLINTANG

 



Kolintang adalah alat musik pukul tradisional Minahasa dari Sulawesi Utara, Indonesia, yang terdiri dari bilah-bilah kayu yang disusun berderet dan dipasang di atas sebuah bak kayu.Kata “kolintang” berasal dari bunyi “tong” untuk nada rendah, “ting” untuk nada tinggi, dan “tang” untuk nada tengah. Dahulu, orang Minahasa biasanya mengajak bermain kolintang dengan mengatakan “Mari kita ber-tong-ting-tang” atau dalam bahasa daerah Minahasa “Maimo Kumolintang”. Dari kebiasaan itulah muncul istilah “kolintang”. 
Kolintang biasanya dimainkan secara ansambel. Kolintang dalam masyarakat Minahasa digunakan untuk mengiringi upacara adat, tari, menyanyi, dan bermusik. Kayu yang dipakai untuk membuat kolintang adalah kayu lokal yang ringan namun kuat seperti kayu telur (Alstonia spp.), kayu wenuang (Octomeles sumatrana Miq.), kayu cempaka (Elmerrillia tsiampacca, syn. Magnolia tsiampacca), kayu waru (Hibiscus tiliaceus), dan sejenisnya yang mempunyai konstruksi serat paralel.

Pada tahun 2013, alat musik kolintang ini diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.


ALAT MUSIK TRADISIONAL KECAPI

 



Kecapi (bahasa Inggris: lute) adalah sebuah alat musik dawai yang dipetik dengan leher (baik ditekan atau tidak) dan punggung dalam yang melingkupi rongga berlubang, biasanya dengan lubang suara atau lubang di badan. Lebih khusus, istilah "kecapi" dapat merujuk pada instrumen dari keluarga kecapi Eropa. Istilah ini juga merujuk secara umum pada instrumen dawai yang memiliki dawai yang berjalan di bidang yang sejajar dengan tabel suara (dalam sistem Hornbostel-Sachs). Dawai melekat pada pasak atau pasak di ujung leher, yang memiliki beberapa jenis mekanisme putar untuk memungkinkan pemain untuk mengencangkan ketegangan pada tali atau melonggarkan ketegangan sebelum bermain (yang masing-masing menaikkan atau menurunkan nada tali), sehingga setiap dawai disetel ke nada tertentu (atau nada).
Kecapi dipetik atau dipetik dengan satu tangan sedangkan tangan lainnya "fret" (menekan ke bawah) string pada fingerboard leher. Dengan menekan senar pada tempat fingerboard yang berbeda, pemain dapat memperpendek atau memperpanjang bagian dari senar yang bergetar, sehingga menghasilkan nada yang lebih tinggi atau lebih rendah (catatan).


ALAT MUSIK TRADISIONAL KENDANG




Kendang atau Gendang adalah alat bunyi-bunyian berupa kayu bulat panjang, di dalamnya ada rongga dan salah satu lubangnya atau kedua-duanya diberi kulit yang berasal dari Jawa Timur.Alat musik ini termasuk salah satu bagian dalam gamelan dan karawitan Jawa.
Kendang yang besar disebut ageng, kendang yg ukurannya menengah disebut ciblon, sedangkan yang kecil disebut ketipung, pasangan ketipung bernama kendang kalih yang dimainkan pada tembang atau gending keling yang berkarakter halus seperti ketawang, gending ketuk kalih dan ladrang irama dadi.  

Bagian kendang terdiri dari:

•Urung (badan kendang yang terbuat dari kayu nangka atau jati),

•Tebokan (kulit sapi yang dibentangkan pada kedua sisi urung),

•Janget (tali dari rotan atau kulit untuk memancang kedua tebokan), dan

•Suh ( pengait antar janget yang berfungsi untuk mengencangkan/mengendurkan tebokan)

Fungsi kendang digunakan sebagai iringan tarian tradisional, adat, wayang, menyambut tamu, lomba budaya, hiburan masyarakat, prajurit perang, dan lain sebagainya.


ALAT MUSIK TRADISIONAL GONG

 

Gong merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari lempengan logam yang dibentuk sedemikian rupa, dengan sebuah tonjolon di tengahnya. Gong cukup terkenal di Asia Teggara dan Asia Timur.

Alat musik gong termasuk alat musik tradisional dan orang Jawa sering menyebutnya dengan Gong atau nama lainnya adalah Agong.

sumber:

https://jogja.suara.com/read/2022/03/07/120500/sudah-tahu-alat-musik-gong-begini-sejarah-singkatnya


sumber:
https://youtu.be/xcswenxxUDE?si=08TFIjHoA-uG_vUv


ALAT MUSIK TRADISIONAL DOLI-DOLI

 

Doli-doli adalah alat musik yang berupa empat bilah kayu lunak yang berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara. Alat musik ini sekilas mirip dengan alat musik kolintang, tetapi susunan kayu doli-doli tidak sebanyak kolintang dan ukurannya lebih kecil. 

Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan pemukul yang terbuat dari dua batang kayu. Bahan utama pembuatan doli-doli adalah kayu, bambu, dan juga batang pohon. Alat musik ini dimainkan bersamaan dengan alat musik Nias lainnya, lagia, fondrahi, gondra atau gendang, tutuhao, nduridana, ndurimbewe, faritia dan lain-lain. Doli-doli dimainkan pada saat santai di ladang, saat duka cita atau kesepian, upacara adat atau ritual, religi dan lain-lain.

sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Doli-doli


sumber:
https://youtu.be/CNuSxqaT8RU?si=OY3cXg0Q_-V7_FEU



ALAT MUSIK TRADISIONAL BONANG


 Bonang (bahasa Jawa: ꦧꦺꦴꦤꦁ) adalah alat musik gamelan yang termasuk dalam keluarga gong. Bonang merupakan alat musik berupa sepuluh hingga empat belas rangkaian gong kecil (pencon) yang disusun dua baris. Bonang diletakkan pada posisi telungkup pada dua utas tali (pluntur) yang direntangkan bersilang pada sebuah landasan yang disebut rancakan. Saat memainkan bonang, wiyaga duduk bersila di tengah-tengah rancakan bonang, menghadap rangkaian dengan oktaf lebih rendah. Bonang ditabuh menggunakan tabuh yang disebut bindi.

Berbeda dengan gendèr atau saron yang logam-logamnya diurut mulai dari nada yang rendah dari kiri ke kanan, pencon-pencon bonang tidak selalu diurutkan mengikuti tangga nadanya, tetapi mengupayakan agar tangan dapat menjangkau pencon-pencon bonang tersebut. Karena pencon-pencon tersebut dapat dilepas dari pluntur-nya, wiyaga dapat mengatur sendiri di mana seharusnya pencon-pencon itu diletakkan.

Dalam satu set gamelan modern, terdapat dua jenis bonang, yaitu bonang barung dan bonang panerus. Perangkat gamelan yang lebih tua, terutama yang berasal dari Keraton Ngayogyakarta dapat menggunakan satu bonang lagi yang disebut bonang panembung.

sumber:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bonang

sumber:

https://youtu.be/aKmV4DIG2RE?si=6_PotIiWqfoMT8aa



ALAT MUSIK TRADISIONAL ARAMBA


 Aramba atau Arumba adalah alat musik tradisional yang berasal dari Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Alat musik ini dipakai oleh warga setempat dalam acara kesenian daerah, seperti penikahan. Aramba terbuat dari tembaga, kuningan, suasa dan nikel. Alat ini dimainkan oleh satu orang. Alat musik ini juga diyakini mempunyai nilai keramat alias mistis oleh warga Nias.Jika ditelaah dari sejarah alat musik Aramba, alat musik ini merupakan hasil pertukaran budaya dari Jawa. Hal ini diperkuat dengan bentuk dari alat Aramba yang seperti gong. Namun, sejarah ini masih menjadi perdebatan dan perlu adanya pengkajian ulang.

Aramba memiliki bentuk lingkaran dengan tonjolan kecil berbentuk lingkaran pada bagian tengahnya. Alat musik ini biasanya digantungkan dengan tali pada sebuah palang horizontal. Aramba mempunyai jenis bunyi ideofon, yaitu bunyi yang berasal dari bahan dasarnya.

Alat musik ini memiliki dua jenis ukuran, yaitu ukuran kecil dan besar. Aramba yang memiliki ukuran kecil biasanya disebut dengan Fatao dengan diameter 40–50 cm. Sedangkan Aramba dengan ukuran yang besar biasanya disebut dengan Hongo dengan diameter 60–90 cm. Aramba yang memiliki berukuran kecil biasanya berbunyi keras sementara yang berukuran besar cenderung menghasilkan suara yang berdengung seperti gong.

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan suatu alat yang terbuat dari kayu dan dibentuk sedemikian rupa.

Fungsi alat musik ini selain sebagai alat komunikasi dalam masyarakat juga dipakai sebagai alat musik tradisional untuk berbagai kegiatan seperti musik pengiring saat upacara menanam dan memanen padi. Selain itu, Aramba juga menjadi alat musik pengiring beberapa acara, seperti acara perkawinan, kematian, dan sebagainya.

sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aramba


sumber:
https://youtu.be/j79llMXIRss?si=4b7NW2ysnO6Y1WcP

Minggu, 05 Januari 2025

ALAT MUSIK TRADISIONAL ANGKLUNG


 Angklung merupakan salah satu alat musik yang terkenal di berbagai kalangan, bahkan popularitasnya kini diakui hingga mancanegara. Alat musik angklung yang berasal dari Jawa Barat ini terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan.

Angklung terdiri dari dua hingga empat tabung bambu yang digantung dalam bingkai bambu pula. Keduanya diikat dengan tali rotan, lalu dipangkas atau dipotong sampai menghasilkan nada tertentu.Angklung biasa dimainkan dalam barisan untuk dimainkan secara solo sehingga tiap pemain bertanggung jawab untuk membunyikan satu nada dalam suatu pola atau melodi.

sumber:

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230512134841-569-948763/alat-musik-angklung-jenis-fungsi-dan-cara-memainkannya/amp

sumber:

https://youtu.be/hbYRjaXkrls?si=mbFzWaxrScsuaNJV

Link Materi Relevan